Manusia merupakan faktor penting di dalam suatu organisasi. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa organisasi akan selalu memerlukan orang-orang yang memiliki daya jelajah yang sangat tinggi, baik secara pengetahuan maupun pergerakannya. Sejak dahulu sampai hari ini orang selalu berusaha untuk melakukan hal yang terbaik bagi diri sendiri maupun lingkungan organisasi. Hanya orang-orang yang memiliki visi dan semangat saja yang akan mampu menembus suatu kejayaan dan keberhasilan.
Dalam kehidupan ini manusia akan menuju dua hal, yaitu; surga dan neraka, malam dan siang, hitam dan putih dan masih lagi perumpamaan dua hal yang akan dihadapi. begitu juga tipe manusia yaitu pesimis dan optimis. Orang dengan tipe pesimis adalah merupakan orang-orang yang menginginkan kenyamanan dalam hidup, artinya berusaha untuk menghindari konflik baik dari dirinya maupun dengan orang-orang disekitarnya. Sementara bagi mereka yang optimis adalah orang-orang yang berusaha untuk menembus ketidaknyaman demi kenyamana itu sendiri. mereka berpendapat bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan bagi diri tentu saja harus mampu mengatasi segala permasalahan yang ada. lebih dari itu adalah mereka akan selalu berada dalam keadaan tidak nyaman.
Produksi Jepang pada tahun 1940an sampai dengan tahun 1960an, selalu ditolak oleh orang Eropa dan Amerika bahkan di Indonesia terjadi penolakan terhadap produk Jepang yaitu yang terkenal dengan kasus Malari. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemampuan mereka, mereka memulai dengan konsep Kaizen, bahwa yang menjadi quality control dari produk adalah diri sendiri. Prinsip-prinsip kaizen berfokus pada peningkatan yang terus menerus,kerjasama tim,fokus pada pelanggan, keterbukaan, komunikasi, pemecahan masalah.
Ada beberapa tipe manusia yang ditemui diseliling kita, diantaranya yang disebut dengan teori X. Orang-orang yang dicirikan pada teori x adalah orang-orang yang harus dipaksa dan selalu diarahkan untuk bekerja, serta selalu berusaha untuk menghindar dari tanggung jawab yang diberikan. selanjutnya adalah orang-orang yang dicirikan dengan teori Y yaitu; orang-orang yang menginginkan tanggung jawab, agar dapat memenuhi kebutuhan kehidupan sosial mereka. Orang teori Y juga mampu mengarahkan dan menguasai diri. Terakhir adalah orang-orang yang berada pada teori Z, yaitu; didasarkan pada kepercayaan, pemahaman, empati dan fleksibilitas dalam menjalankan kehidupan berorganisasi.
Dengan adanya konsep tentang manusia ini, diharapkan seorang manajer mampu mengatur organisasi yang mereka pimpin. artinya dengan mengetahui kemampuan dan tipikal para pekerjanya, maka ini akan memudahkan para manajer untuk meletakkan para pekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Memang ini tidaklah mudah untuk dipelajari, namun juga bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk dipelajari oleh seoarang manajer. Kepekaan selaku seorang manajer sangat dibutuhkan pada kondisi seperti ini. Mempelajari orang bukan untuk mencari kelemahan yang mereka miliki namun adalah untuk melihat kekuatan yang mereka miliki. Dengan demikian sautu organisasi akan dapat dengan mudah mencari orang yang sesuai untuk suatu pekerjaan.
Pada dasarnya pengembangan manusia adalah sutu siklus perubahan manusia dari waktu ke waktu. Perubahan yang diinginkan tentu saja adalah perubahan yang mengarah kepada suatu kebaikan. oleh karena itu manusia harus mampu mengecilkan problema yang mereka hadapi agar khayal di depan mata mereka akan semakin jelas terlihat.Hal ini akan membuat daya tarik untuk mengembangkan diri semakin kuat. Namun jika problema tidak dapat dikecilkan maka yang dihadapi adalah permasalahan-permasalahan yang hari demi hari akan menumpuk yang pada akhirnya akanmembuat kita semakin tenggelam dan tenggelam dalam suatu problema yang tidak pernah terpecahkan.
Pengembangan diri merupakan konsekuensi perubahan zaman dari waktu ke waktu. Sekarang dapat kita bandingkan keadaan kita saat ini dengan keadaan kita di masa lalu. Sudah berapa banyakkah pengembangan yang kita lakukan? Sudah berapa waktu yang dilewati? Dimanakah posisi kita saat ini? Semua pertanyaan di atas dapat dijawab dengan perkembangan kita saat ini.
Terakhir, bahwa selalulah untuk bersyukur dengan keadaan kita saat ini. bersyukurlah atas ketidakmampuan orang lain, bersyukurlah atas kemampuan orang lain, bersyukurlah pada keadaan orang lain dan keadaan kita saat ini. Bahwasanya itu semua telah membuat kita untuk selalu belajar dan belajar yang tiada hentinya. Tiada kata untuk menyerah atas keadaan, tiada kata akhir untuk sebuah usaha, maka selalulah berusaha dan berusaha. Yang paling penting dari itu semua adalah untuk menjadi orang yang hebat tidaklah cukup hanya satu anak tangga yang dilewati.